HURUF KOREA (한글)
Langkah awal dalam mempelajari Bahasa Asing yakni mengetahui aksara yang dipakai di negara tersebut. Masyarakat Korea memakai aksara Korea yang dikenal dengan sebutan Hangeul (한글) dalam menawarkan informasi sehari – hari. Huruf Korea sendiri terbagi menjadi 4 pokok bahasan, yaitu aksara konsonan dasar, aksara vokal dasar, aksara konsonan kompleks, dan aksara vokal kompleks.
1.1 Huruf Konsonan Dasar (기본 자음)
Huruf Korea mempunyai ejaan yang serupa dengan Bahasa Indonesia, Seperti yang sudah banyak diketahui, aksara Korea sangat berbeda dengan aksara latin dan mempunyai jumlah aksara yang lebih sedikit serta cara penulisan yang lebih kompleks. Berikut ini yakni huruf-huruf konsonan dasar dalam Bahasa Korea yang perlu kita ketahui.
Dari gambar di atas, kita sanggup melihat bahwa ada empat (4) aksara yang mewakili dua aksara berbeda, diantaranya yakni ㄷ, ㄱ, ㅅ, dan ㄹ. Keempat aksara tersebut tidak ada hukum pembacaan secara khusus, kita hanya harus terbiasa mendengarkan percakapan dalam Bahasa Korea semoga sanggup memahani bagaimana kita harus melafalkannya dengan benar.
1.2 Huruf Vokal Dasar (기본 모음)
Jika ada aksara konsonan dasar, maka ada aksara vokal dasar. Di bawah ini ada aksara vokal dasar yang dipakai dalam Bahasa Korea.
Tujuannya dari pembagian menyerupai gambar tersebut yakni untuk mempermudah menghafal dan memahami cara penulisan yang benar. Seperti rumus penting dalam menulis dan membaca “hangeul” berikuti ini:
1. Perhatikan angka 1 dan 3 pada obrolan tersebut, urutan tersebut yakni susunan yang akan selalu ditempati oleh aksara konsonan.
2. Pada angka 2 akan selalu ditempati oleh aksara vokal.
Bahasa Korea dan Bahasa Indonesia memiliki beberapa kesamaan, salah satunya adalah pelafalan atau suara huruf. Jadi, hal ini akan mempermudah kita untuk belajar. Misalnya, huruf 나 seperti yang ada di atas akan dibaca seperti dikala kita mengucapkan kata nanas, begitu juga dengan ni (니) yang dibaca menyerupai kata Juni.
Namun, terdapat 2 pasang aksara vokal dasar yang mempunyai suara serupa. Huruf tersebut adalah “eu” (으) dan “u” (우), serta "eo" dan "o". Disini kita membaca “eu” menyerupai dikala kita mengucapkan kata “gerimis” dan “u” sama menyerupai dikala kita mengucapkan “usang”. Selain dua kata tersebut dua huruf vokal ini juga berbunyi hampir serupa, yaitu “eo” (어) dan “o” (오). Dalam pelafalannya, “eo” sanggup diucapkan senada dengan kata “oseng” dan “o” senada dengan kata “kotak”.
Berikut yakni cara penulisan aksara Korea “한글” yang tersaji dalam dua tabel berbeda. Pada Tabel 1. yakni penulisan suku kata dengan 2 aksara penyusun yaitu dengan pola 12. Pada Tabel 2. yakni penulisan suku kata dengan 3 aksara penyusun dengan pola 123. Pola yang tersaji dalam kedua tabel di bawah bukanlah susunan yang tersaji di dalam kamus Bahasa Korea. Pola yang tersaji dalam tabel tersebut hanyalah citra dari penulisan yang benar antara aksara vokal mendatar dan aksara vokal menurun. Karena tingkat kesulitan dalam penulisan Hangeul hanya terletak pada aksara konsonan yang terbagi menjadi dua pola penulisan tersebut.
Tabel 1. Penulisan Suku Kata dengan 2 Huruf Penyusun.
Huruf Konsonan | Huruf Vokal | |||||||||
ㅂ | ㄴ | ㅅ | ㅎ | ㄹ | ㅈ | ㄱ | ㅁ | ㄷ | ||
Mendatar | ㅏ | 바 | 나 | 사 | 하 | 라 | 자 | 가 | 마 | 다 |
ㅣ | 비 | 니 | 시 | 히 | 리 | 지 | 기 | 미 | 디 | |
ㅓ | 버 | 너 | 서 | 허 | 러 | 저 | 거 | 머 | 더 | |
Menurun | ㅡ | 브 | 느 | 스 | 흐 | 르 | 즈 | 그 | 므 | 드 |
ㅜ | 부 | 누 | 수 | 후 | 루 | 주 | 구 | 무 | 두 | |
ㅗ | 보 | 노 | 소 | 호 | 로 | 조 | 고 | 모 | 도 |
Tabel 2. Penulisan Suku Kata dengan 3 Huruf Penyusun.
Huruf Konsonan | Huruf Vokal | |||||
Mendatar | Menurun | |||||
ㅏ | ㅣ | ㅓ | ㅜ | ㅡ | ㅗ | |
ㅂ | 밥 | 빕 | 법 | 붑 | 븝 | 봅 |
ㄷ | 닫 | 딛 | 덛 | 둗 | 듣 | 돋 |
ㅈ | 잦 | 짖 | 젖 | 줒 | 즞 | 좆 |
ㅅ | 삿 | 싯 | 섯 | 숫 | 슷 | 솟 |
ㅎ | 핳 | 힣 | 헣 | 훟 | 흫 | 홓 |
ㅁ | 맘 | 밈 | 멈 | 뭄 | 믐 | 몸 |
ㄴ | 난 | 닌 | 넌 | 눈 | 는 | 논 |
ㄱ | 각 | 긱 | 걱 | 국 | 극 | 곡 |
ㄹ | 랄 | 릴 | 럴 | 룰 | 를 | 롤 |
Setelah menyimak klarifikasi cara menulis suku kata yang diawali dengan aksara konsonan, maka kini kita akan mempelajari bagaimana suku kata ditulis dengan awalan aksara vokal. Berikut yakni contohnya:
Tabel 3. Penulisan Suku Kata dengan Awalan Huruf Vokal.
Dua Huruf Penyusun Suku Kata | ||
이 : i | 어 : eo | 우 : u |
아 : a | 으 : eu | 오 : o |
Tiga Huruf Penyusun Suku Kata | ||
안 : an | 업 : eob | 운 : un |
입 : ib | 음 : eum | 옷 : ot |
Pada tumpuan di atas, kita sanggup perhatikan bahwa aksara vokal tidak sanggup bangun di awal kata. Hal ini kembali pada prinsip penulisan 1 2 (Gambar 3), dimana urutan 1 akan selalu menjadi milik aksara konsonan dan 2 akan selalu menjadi milik aksara vokal. Untuk itu, “ㅇ” akan berperan sebagai pegganti aksara konsonan, tanpa merubah pelafalannya.
Selain berfungsi sebagai pengganti aksara kosonan di awal kata, “ㅇ” juga berfungsi sebagai aksara paten “ng” di akhir suku kata. Contohnya yakni sebagai berikut:
강 à kang : raja 방 à bang : ruangan.
1.3 Kompleks Konsonan
Tidak hanya hingga pada aksara konsonan dasar dan vokal dasar, kita masih akan berlanjut pada tingkatan yang lebih rumit lagi. Berikut yakni huruf-huruf yang ditingkatkan dari aksara konsonan dasar:
Konsonan Dasar | Konsonan Kompleks | Penjelasan |
ㄷ | ㄸ (dd/tt) | Berawal dari konsep pertemuan antara dua aksara ㅂ/ㄷ/ㄱ dan ㄷ, sehingga aksara ㄷ dibaca tebal dan terdengar menyerupai aksara ‘t’. Contoh : 읻다 (idda)à이따 (idda) |
ㅌ (th) | Berawal dari konsep penggabungan antara aksara ㄷ + ㅎ yang menciptakan aksara ㄷ mempunyai suara tebal sehingga tercipta konsonan gres yaitu ㅌ. Contoh : 좋다 (johda) à 조타 (jotha) Huruf ini kebanyakan dipakai untuk menulis kata serapan dari bahasa asing. Contoh : 텔레비전 (tellebijeon) | |
ㅂ | ㅃ (bb/pp) | Berawal dari konsep pertemuan antara dua aksara ㅂ/ㄷ/ㄱ dan ㄷ, sehingga aksara ㅂ dibaca tebal dan terdengar menyerupai aksara ‘p’. Contoh : 납부 (nabbu) à 나뿌 (nabpu) |
ㅍ (ph) | Berawal dari konsep penggabungan antara aksara ㅂ + ㅎ yang menciptakan aksara ㅂ mempunyai suara tebal sehingga tercipta konsonan gres yaitu ㅍ. Contoh : 입항 (ibhang) à 이팡 (iphang). Huruf ini kebanyakan dipakai untuk menulis kata serapan dari bahasa asing. Contoh : 파인애플 (painaepeul) | |
ㅈ | ㅉ (jj) | Berawal dari konsep pertemuan antara dua aksara ㅂ/ㄷ/ㄱ dan ㅈ, sehingga aksara ㅈ dibaca tebal dan terdengar menyerupai aksara ‘jj’. Contoh : 식중독 (sigjungdog) à 식쭝독 (sijjungdog) |
ㅊ (ch) | Berawal dari konsep penggabungan antara aksara ㅈ + ㅎ, selain itu pertemuan antara aksara ㅌ dan 이 juga menciptakan aksara ㅈ mempunyai suara tebal sehingga tercipta konsonan gres yaitu ㅊ. Contoh : 그렇지(geureohjià 그러치 (geureochi) 같이 (gati) à 가치 (gachi) | |
ㄱ | ㄲ (kk) | Berawal dari konsep pertemuan antara dua aksara ㅂ/ㄷ/ㄱ dan ㅈ, sehingga aksara ㄱ dibaca tebal dan lebih condong berbunyi “k” dari pada “g”. Contoh : 끈적거리다 à 끈처꺼리다 (kkeunjeokkeorida) |
ㅋ (Kh) | Berawal dari konsep penggabungan antara aksara ㄱ + ㅎmembuat aksara ㄱ mempunyai suara tebal sehingga tercipta konsonan gres yaitu ㅋ. Contoh : 협박하다 (hyeobbaghada) à 협바카다 (hyeobbakhada) Huruf ini kebanyakan dipakai untuk menulis kata serapan dari bahasa asing. Contoh : 컴퓨터 (keompyuteo) | |
ㅅ | ㅆ | Berawal dari konsep pertemuan antara dua aksara ㅂ/ㄷ/ㄱ dan ㅈ, sehingga aksara ㅅ dibaca tebal dan terdengar menyerupai aksara ‘t/ss’. Contoh : 목숨 (mogsum) à 모쑴 (mossum) |
Huruf yang dikembangkan dari aksara konsonan dasar tersebut tidak mengindikasikan sebuah perubahan makna, karena setiap kata yang tertulis dalam Bahasa Korea masing – masing telah mempunyai ejaan atau pola penulisannya sendiri yang telah ditetapkan di dalam kamus Bahasa Korea. Tabel tersebut hanya menjelaskan wacana sejarah/ asal mula pengembangan huruf dasar menjadi aksara kompleks. Dan tidak semua kata dalam Bahasa Korea menyerupai contohnya 폭동 dibaca atau diubah menjadi aksara kompleks menyerupai klarifikasi di atas sehingga penulisan atau bunyinya menjelma 포똥, alasannya keduanya mempunyai arti yang berbeda. 폭동=kerusuhan dan 포똥=unggas. Sekali lagi, aksara konsonan kompleks yang dijelaskan pada tabel tersebut yakni sejarah terciptanyanya aksara kompleks. Makara tidak perlu banyak membingungkan bagaimana cara membaca dan menulis setiap kata dalam Bahasa Korea.
1.4 Kompleks Vokal
Jika ada aksara konsonan kompleks, maka aksara vokal juga masih dikembangkan lagi. Huruf vokal yang satu ini perlu dipahami lebih jauh alasannya mempunyai suara yang berbeda dan penulisan yang berbeda, sehingga harus dicermati dengan baik. Berikut yakni pengembangan aksara vokal menjadi aksara vokal yang lebih kompleks:
Tabel 5. Huruf Vokal Kompleks
Huruf dasar yang dikembangkan | Peurbahan | Bunyi | Pelafalan |
아 + 아 | 야 | ya | saya, bayar. |
오 + 아 | 와 | wa | walau, jiwa |
어 + 어 | 여 | yeo | sayonara, ayo. |
우 + 어 | 워 | weo | wonderful, won |
우 + 우 | 유 | yu | sayu, layu. |
오 + 오 | 요 | yo | Boyolali. |
어 + 이 | 에 | e | enak, lemak. |
아 + 이 | 애 | ae | becak, tembak. |
우 + 이 | 위 | wi | widuri, wihara |
으 + 이 | 의 | ye | ketiganya mempunyai pelafalan yang serupa. |
여 + 이 | 예 | ye | |
야 + 이 | 얘 | yae | |
우 + 에 | 웨 | we | welcome |
오 + 애 | 왜 | wae | wedang |
1.5 Pola Penulisan Kata dengan 4 Huruf Penyusun
Pola penyusunan kata dengan memakai 4 aksara memakai hukum 1234, dengan hukum yang sama menyerupai sebelumnya. Huruf vokal hanya berada di posisi ke 2, dan selebihnya yakni posisi yang ditempati oleh aksara konsonan. Mari perhatikan Gambar 3.
No comments:
Post a Comment